Keluarga seorang santri di Jambi yang meninggal dunia dengan kejanggalan terus berjuang mencari keadilan. Merasa ada ketidakberesan dalam kronologi dan penyebab kematian putra mereka, pihak keluarga akhirnya mengambil langkah hukum dengan mengajukan permohonan ekskhumasi atau penggalian kubur. Tindakan ini dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan bukti-bukti yang lebih jelas dan mengungkap penyebab pasti kematian sang santri, meskipun prosesnya sangat menyakitkan.
Kejanggalan dalam kasus ini bermula dari informasi yang diterima keluarga mengenai kondisi santri di Jambi sebelum meninggal. Pihak keluarga merasa ada perbedaan signifikan antara keterangan pihak pondok pesantren dengan kondisi fisik jenazah yang mereka lihat. Luka-luka atau indikasi kekerasan yang tidak sesuai dengan penjelasan awal menimbulkan kecurigaan kuat akan adanya tindak kekerasan atau kelalaian.
Permohonan ekskhumasi dikabulkan oleh pihak kepolisian setelah melalui proses penyelidikan awal dan mempertimbangkan desakan dari pihak keluarga. Tim forensik akan melakukan autopsi ulang terhadap jenazah santri yang telah dimakamkan untuk mencari tahu penyebab pasti kematian, termasuk kemungkinan adanya unsur kekerasan atau kelalaian yang menyebabkan nyawa korban melayang.
Langkah ekskhumasi ini merupakan upaya hukum yang berat bagi keluarga yang tengah berduka. Namun, demi mendapatkan keadilan dan mengungkap kebenaran, mereka merasa langkah ini perlu diambil. Pihak keluarga berharap, autopsi ulang dapat memberikan titik terang dan pertanggungjawaban bagi pihak-pihak yang mungkin terlibat dalam kematian tragis putra mereka, sehingga keadilan dapat ditegakkan.
Kasus ini menjadi perhatian masyarakat luas dan menyoroti kembali pentingnya pengawasan dan transparansi dalam lingkungan pendidikan, terutama di lembaga-lembaga berasrama. Keamanan dan kesejahteraan para siswa harus menjadi prioritas utama, dan setiap indikasi kekerasan atau ketidakwajaran harus diusut tuntas secara profesional dan transparan.
Proses ekskhumasi dan autopsi ulang diperkirakan akan memakan waktu. Pihak kepolisian mengimbau semua pihak untuk menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan tidak berspekulasi yang dapat memperkeruh suasana duka keluarga. Keluarga korban berharap agar keadilan dapat segera ditegakkan dan kasus ini menjadi pelajaran berharga agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari, melindungi nyawa dan masa depan generasi penerus bangsa.